Sudah tak
heran lagi jika Indonesia adalah penghasil kerajinan rotan terbesar di dunia,
ini didukung dari bahan baku utamanya yang dari rotan yang banyak di temui di
Indonesia, potensi inilah yang dimanfaaatkan para pengrajin untuk membuat
kerajinan tangan dari rotan, tapi walaupun potensi rotan Indonesia sangat
besar, pengrajin Indonesia kadang disulitkan bahan baku yang sulit ditemui
karena banyak dari hasil rotan Indonesia yang banyak di ekspor ke luar negeri. Selain
itu pasar kerajinan rotan indonesia cukup lemah, walaupun pemerintah sudah
membangun beberapa industri rotan di Kalimantan.
Produksi
rotan Indonesia banyak mengalami pasang surut, contohnya saja produksi rotan
dari tahun 2003-2006, pada tahun 2003 produksi rotan Indonesia adalah 545.405
ton per tahun, tapi pada tahun 2006 produksi rotan Indonesia menurun sangat drastis,
yaitu menjadi 172.782 ton per tahun presentase penurunan ini adalah 3,63% per
tahun, ekspor rotan secara besar-besaran.
Produksi rotan
Indonesia tidak sepenuhnya terus menurun, pemerintah mulai meninjau kembali
kebijakan ekspor, selain itu juga memberantas penyelundupan rotan ke luar
negeri. Sebenarnya yang diharapkan pemerintah adalah ekspor hasil kerajinan
tangan dari rotan, bukan bahan baku utamanya saja yang diekspor dan dikirimkan
kembali ke dalam negeri. Tapi tak semudah itu, biasanya pasar luar negeri hanya
mau model dari keinginan mereka saja, itu menjadi pembatas para pengrajin untuk
menciptakan model baru kerajinan tangan.
Sebenarnya untuk
membangkitkan kembali indusri kerajinan rotan tidaklah mudah, bukan hanya
kerajinan tangan saja, tapi semua Industri rotan di Indonesia, semua pihak yang
terlibat dengan Industri rotan harus saling sadar, dimana kita harus mementingkan
kemakmuran Industri rotan daripada untuk kepentingan pribadinya sendiri.
Semua pihak
yang terlibat termasuk pemerintah pasti juga berharapagar produksi dan Industri
pengolahan kerajinan tangan rotan dapat terus berkembang, yaitu dengan
mengekspor hasil kerajinan tangan dari
rotan dan bukan bahan baku rotan saja, tentunya jika kebutuhan kerajinan tangan
dalam negeri sudah tercukupi walaupun akhir-akhir ini permintaan pasar
kerajinan tangan rotan melemah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar